Rabu, 31 Desember 2008

TOP 5 Fragrance House di balik kesuksesan perfumed products/perfumes


Daftar 5 perusahaan teratas yang bergerak di bidang Fragrance Supply.

1. Givaudan
Tahun Pendirian : 1895
Asal : Switzerland
Revenue 2007 :CHF 4.132 m
Indonesia Repres. : PT. Givaudan Indonesia
www.givaudan.com

2. Firmenich
Tahun Pendirian : 1895
Asal : Switzerland
Revenue 2007 : CHF 2.847 m
Indonesia Repres. : PT. Firmenich Indonesia
Jl. Tanah Abang 2/78
Jakarta - Indonesia
Ph. 021 - 3863977, 3863974
www.firmenich.com

3. International Flavors & Fragrances (IFF)
Tahun Pendirian : 1958
Asal : USA
Revenue 2007 :USD 2.276 m
Indonesia Rep. : PT. Essense Indonesia
www.iff.com

4. Symrise
Tahun Pendirian : 2003
Asal : Germany
Revenue 2007 :USD 1.860 m
Indonesia Rep. : PT. Symrise
www.symrise.com

5. Takasago
Tahun Pendirian : 1920
Asal : Japan
Revenue 2007 : USD. 1.112 m
Indonesia Rep. : PT. Takasago Indonesia
www.takasago.com

How we smell? The Theory Explanation


Bau adalah molekul yang mudah menguap; mereka malayang di udara. Kalau kita bernafas, udara memasuki lubang hidung dan disapu ke atas ke dalam bagian hidung, di mana molekul bau menempel di selaput lendir yang disebut sebagai olfaktori epithelia. Olfaktori epithelia berisi syaraf indrawi, sel syaraf kecil tertutup cilia yang menonjol ke dalam lendir yang melapisi yang hidung epithelium. Cilia, yang sebenarnya dendrites syaraf olfaktori, mempunyai odorantReceptors/penerima bau atas ujung mereka.

Penelitian oleh Linda Buck dan Richard Axel pada 1991 menunjukkan bahwa tikus mempunyai sekitar 1.000 macam receptors bau yang berbeda , dengan specific gen mengatur masing-masing receptor. Di manusia, jumlah receptors di antara 300-400. Bandingkan dengan yang dipunyai oleh seekor anjing pelacak, sekitar 200 juta, sehingga bisa dikatakan bahwa manusia adalah pencium yang miskin (Poor Smeller).

Perjalanan bau dari hidung ke dalam otak dijelaskan di diagram di atas. Dari hidung, axons syaraf olfaktori bersambungan dengan otak dengan melewati saluran kecil, sievelike lubang struktur bertulang singgah cribiform. Axons dari masing-masing lubang hidung lalu bersama untuk membentuk syaraf olfaktori, yang meneruskan semacam gerak listrik ke selaput bola olfaktori. Tidak seperti di pengertian lain, olfaction ialah “ipsilateral,” yang berarti bahwa selaput bola olfaktori yang benar mendapat informasi dari sebelah kanan lubang hidung dan selaput bola olfaktori yang ditinggalkan mendapat informasi dari sebelah kiri lubang hidung.

Dari selaput bola olfaktori, informasi indrawi dikirimkan ke kulit luar batang olfaktori, sebagian bidang otak singgah piriform kulit luar yang disambung ke limbic sistem, di mana struktur otak yang bertanggung jawab atas emosi. Kepala limbic struktur yang berhubungan dengan sistem olfaktori amygdala, hippocampus, dan hypothalamus. Hubungan antara bidang olfaktori dan amygdala dan hippocampus lebih langsung daripada hubungan antara bidang otak ini. Ini secara unik, dimana langsung neuroanatomical menghubungkan antara olfaction dan bagian-bagian otak berhubungan dengan emosi dan kenangan adalah kunci sampai pengertian mengapa kenangan yang ditimbulkan dengan bau dibedakan dari macam kenangan lainnya.



The Notes & Olfactive , Soul of Fragrances ....



Fragrance NOTES
Fragrance sudah umum dideskripsikan seperti nada musikal (note). Adapun note fragrance antara lain :
  • Top notes: Aroma yang langsung tercium saat memakai/mencium suatu fragrance. Top note terdiri dari molekul yang sedikit, ringan dan dengan cepat menguap. Top note sangat penting pada suatu produk fragrance, karena inilah yang menimbulkan kesan pertama (first impression). Sering juga disebut Head Notes.
  • Middle notes: Aroma yang muncul segera setelah Top Notes menghilang. Middle note merupakan jantung dan raga suatu fragrance yang melengkapi Top Notes untuk memberikan kesan yang spesial ketika di cium/aplikasikan. Umum disebut Heart Notes.
  • Base notes: Aroma yang paling dasar, sebagai aroma penutup segala aktifitas suatu fragrance. Base Notes dan Middle Notes sebenarnya merupakan bentuk asli dari fragrance. Base note memberikan rasa yang mendalam dan solid. Pada bagian inilah long lasting dan intensitas suatu fragrance di bentuk.
Fragrance Olfactives
Olfactive berasal dari kata Olfactory yang berarti sesuatu hal yang memberikan arti pada penciuman (sense of Smell). Bisa dikatakan bahwa Olfactive itu adalah jiw dari suatu Fragrance. Hampir seperti rasa pada makanan, memberikan kekhasan dan spesial taste pada suatu produk fragrance. Pada makanan, kita mengenal taste yang primer seperti asin, asam, manis, dan pahit, Sedangkan taste yang lebih spesifik ada rasa onionik, umami, carbolic, fishy, dan lain sebagainya. Saat ini, ada spesialisasi ilmu perfumery yang khusus belajar mengenai hal ini, yaitu Olfactolory. Walaupun saat ini telah dikembangkan mesin olfactometer, namun tetap hasil penciuman manusia untuk identifikasi olfactive lah yang paling relevan.

Sejauh ini, Olfactive pada Fragrance yang di kenal umum antara lain :

1. Traditional
  • Single Floral: Fragrance yang dominan pada aroma/bau satu jenis bebungaan, contohnya : Rose, Jasmine, Lavender, etc.
  • Floral Bouquet: Fragrace yang aroma/baunya seperti hasil kombinasi beragam bebungaan. Pada umumnya, olfactivenya hanya disebut Floral.
  • Amber: Fragrance Amber tercium unik seperti bau khas dari kelenjar metabolisma hewani, tetapi bercampur dengan aroma khas vanilla, bebungaan dan kekayuan. Aromanya kuat, khas dan long lasting.
  • Wood: Fragrances ini dominan dengan bau kekayuan, seperti bau sandalwood, kayu kamper, dan kayu aromatik lainnya. Bau minyak nilam/ patchouli juga digolongkan di olfactive ini. Adapun wood merupakan olfactive yang paling sering digunakan, karena membuat suatu perfume menjadi khas dan longlasting, sehingga sering digunakan sebagai base note, terutama perfume untuk pria.
  • Leather: Baunya seperti gabungan antara bau madu, tembakau, dan terpentin dari kayu. Jarang di sebutkan dalam industri Fragrance, karena tersamarkan oleh olfactive wood
  • Cypre : Fragrance ini merupakan kombinasi yang selaras antara bergamot (citrus), Oakmoss (Parasit/Fungi kayu Oak), Patchouli (Nilam) dan labdanum (resin/terpentin dari pohon citrus). Sangat khas sebagai Top note karena baunya segar, kuat dan energizing.
  • Fougere :Merupakan gabungan dari aroma bunga lavender, coumarin (rerumputan aromatic) dan oakmoss (Fungi Pohon Oak). Sangat umum dipakai di perfume pria karena karakternya yang berat dan woody.
2. Modern
  • Bright Floral: kombinasi, di mana singgle floral dominan, diikuti dengan floral bouquet
  • Green: Merupakan difersifikasi dari chypre, di mana aromanya lebih ringan dan modern daripada cypre
  • Oceanic/Ozone: Inilah olfactive paling muda, diklasifikasikan pada 1991. Baunya terkesan segar, bersih, fresh. Dewasa ini banyak dipakai sebagai perfume Unisex.
  • Citrus : Aroma khas buah citrus seperti jeruk, orange, lemon dan lime. Kesan bersih dan greas cutting sangat jelas.
  • Fruity: Aroma buah - buahan yang juicy dan khas, seperti apel, melon, kiwi, etc. Bisa juga merupakan gabungan beberapa bau buah - buahan yang terkombinasi menjadi satu bau buah yang khas. Sangat umum dipakai untuk perfume wanita remaja dan dewasa.
  • Gourmand: Aroma khas seperti sesuatu yang dapat di makan sebagai pencuci mulut. Aromanya seperti gabungan dari Vanilla, kacang almond dan kayu manis (cinnamon).

Jumat, 26 Desember 2008

Fragrance & Perfume, Sekilas kata.....




Pada dasarnya, fragrance dan perfume adalah 2 kata bermakna 1, walaupun sama - sama berasumsi kepada wewangian, tetapi ada beberapa perbedaan yang cukup mendasar. Perbedaannya antara lain :

1. Adapun kata Fragrance lebih umum digunakan dalam dunia industri sebagai support untuk beragam produk yang menggunakan wewangian, sedangkan kata perfume lebih cenderung sebagai produk jadi tunggal.
2. Lebih jauh lagi, Fragrance lebih cenderung mengarah kepada suatu produk hasil rekayasa senyawa kimia yang membentuk suatu aroma/bau yang khas dan unik. Sedangkan perfume dewasa ini lebih cenderung sebagai produk hasilan wewangian, yang telah terlabel secara utuh dengan kemasan - kemasan yang menarik untuk dijual secara ritel.
3. Jadi kalau kita berbicara mengenai Fragrance, maka hal ini pasti berkisar diantara supply & demand dalam kontens B2B (Business to Business), sedangkan berbicara mengenai perfume, berarti kita berbicara dalam kontens B2C (Business to Consumer).