Minggu, 06 Juni 2010

Coklat dan Perfume, Satukan keduanya dan anda akan memperoleh sensasi memorable yang begitu menggoda...


Penemuan benua Amerika membawa begitu banyak perubahan yang baik saat itu. Tak pernah terbayangkan bila kita hidup tanpa kentang, jagung, tembakau dan coklat. Sayangnya, kita tidak tahu banyak tentang peradaban kuno Amerika, tapi cokelat sudah dikenal sejak dahulu bahkan sebelum kebudayaan Maya dan Aztec.

Arkeolog menyatakan bahwa cokelat Maya digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan bahwa itu bukan suatu bentuk kehormatan di kelas sosial atas, tapi bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Rasanya memang masih kurang menyenangkan, cukup pahit dan sering dibumbui dahulu sebelum dikonsumsi. Suku Maya dan Aztec biasanya mengolah coklat dengan air dan rempah-rempah seperti cabe, lada hitam, vanili.

Menurut penelitian arkeologi, suku Maya telah mulai menanam buah coklat di ladang mereka. Dengan perkembangan peradaban suku Aztec, nilai cokelat sebagai alat pembayaran meningkat secara signifikan. Orang-orang biasa tidak mampu dan kemudian bahkan tidak diizinkan untuk membeli ini coklat yang kemudian disebut buah "karunia dewa".

Suku Aztec tinggal di daerah yang lebih utara dari suku Maya, dan mereka sering mengadakan perdagangan. Daerah suku Aztec tidak bisa tumbuh kakao sendiri sehingga mereka harus mengimpornya (kering dan fermentasi biji) dari daerah yang jauh, yang berdampak pada naiknya harga.

Coklat perlahan mulai dikenal oleh penduduk Eropa, mulai dari Spanyol, karena warga Spanyol, conquistador Hernan Cortes, adalah orang Eropa pertama yang mencoba cokelat kerajaan di benteng dari imperator, Aztec Montezuma II di 1521. Beberapa tahun kemudian dia mengirim sebuah kapal dengan biji kakao dan peralatan yang diperlukan untuk persiapan minuman cokelat. Orang Spanyol tidak terpesona dengan minuman coklat asli dan mereka mulai mencoba berbagai bahan untuk membuatnya lebih enak, sampai seseorang mencoba untuk menghangatkannya dan menambahkan kayu manis dan gula. Ini adalah bagaimana asalnya minuman coklat yang hangat dan manis. Coklat tersedia hanya untuk orang kaya, hampir seperti yang terjadi di Aztec.

Para Spanyol menyembunyikan hal mengenai coklat mereka selama 100 tahun, tapi kemudian rahasia bocor ke pengadilan kerajaan lain di Eropa dan kemudian memenangkannya sebagai hak atas seluruh dunia. Sir Hans Sloane berpikir untuk menambahkan susu ke dalam minuman untuk melunakkan rasa cokelat pada tahun 1600-an. Anda dapat membaca dan mencoba resep yang sederhana untuk mengolah coklat, hampir sama seperti yang dilakukan sejak 400 tahun yang lalu. Orang - orang mengatakan bahwa itu adalah cokelat Meksiko yang dibuat dengan cara Spanyol.

To be continue....

Sabtu, 05 Juni 2010

Penggerak Bisnis Perfume


Walaupun perfume memiliki komposisi yang kompleks di dalamnya, bisnis perfume sebenarnya cukup sederhana. Untuk merintis sebuah bisnis perfume, tidaklah harus memulainya dengan mengerjakannya semua dari hulu ke hilir. Untuk beberapa peranan, bahkan peranan yang lebih penting, sudah ada yang cukup ahli dan berpengalaman dalam mengembangkannya.

Penggerak bisnis perfume antara lain :


1. Fragrance House

Sebuah institusi yang terdiri dari berbagai macam sumber daya untuk menciptakan dan mengkreasikan perfume, aromatik compound, produk perfume dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis perfume.
2. Distributor/Agent
Sebagai penyambung antara fragrance house dengan user. Distributor juga diharuskan memiliki kapabilitas yang mumpuni, karena pasar produk dari fragrance house membutuhkan know how yang baik mengenai dunia perfume.
3. Compounder
Compounder membeli material dan bahan inti perfume dari fragrance house, kemudian mengolahnya kembali dengan memberikan nilai tambah dan menjualnya dengan label sendiri.
4. Perfume Manufacture
Pabrik yang membuat aneka produk perfume seperti cologne, eau de toilette, eau de perfume, body mist, dan lain sebagainya. Mereka memiliki label sendiri, tapi banyak juga yang menjadi toll manufacturer/membuat berdasarkan pesanan dan brand dari perusahaan lain (brand holder).
5. Brand Licence Holder
Cukup banyak pemegang merek yang memiliki produk perfume sendiri. Sebut saja Chanel, Hugo, Polo, Kenzo, Estee Lauder, dan masih banyak lagi. Mereka kebanyakan bergerak di bisnis life style, fashion, kosmetik, dan mungkin juga khusus di bisnis perfume. Selain itu saat ini juga banyak diluncurkan produk perfume yang memakai selebriti sebagai endorser maupun sebagai brand. Produk seperti ini dengan cepatnya memperoleh kesuksesan penjualan seiring dengan semakin populernya si artis. Akan tetapi hal ini juga bisa menjadi bumerang. Ketika pamor si artis menurun atau mungkin imagenya menjadi buruk karena skandal atau lain sebagainya, maka penjualan perfumenya juga beresiko ikut menurun.

Daftar celebrity endorsed perfume bisa dilihat di :
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_celebrity-endorsed_perfumes