Minggu, 27 September 2009

Perfume : The Story of Murderer



Film yang diadaptasi dari novel "Das Parfum, Die Geschichte Eines Morders Diogenes" karya novelis Jerman, Patrick Suskind, tahun 1985. Ceritanya menggambarkan obsesi seorang pria muda Prancis terhadap aromatic dan scent. Obsesi tertingginya adalah mengambil sari - sari scent dari tubuh wanita perawan, tentunya setelah dicumbu dan dibunuh terlebih dahulu.

Berikut intisari film tersebut :

Grenouille (bahasa Prancis untuk "katak") adalah seorang anak yatim Paris yang tak diinginkan, yang mempunyai sedikit bau badan pribadi, ditolak oleh orang lain karena mereka diganggu oleh kekurangan bau badannya. Dia mempunyai kekuasaan luar biasa untuk melihat bau, dan sadar kembali benci pada aroma tubuh orang lain. Dia bekerja sebagai pelajar pada seorang penyamak pada umur sebanyak delapan, dan sesudah kerja menjelajahi kota. Kemudian dia mencium bau luar biasa dan mengikutinya, dan terkejut begitu mengetahui bahwa sumber minyak wangi indah ini adalah seorang gadis. Dia membunuhnya untuk mendapat essensial tubuh gadis tersebut. Dia mendedikasikan hidupnya untuk obsesi mengumpulkan essensial bau tubuh gadis - gadis. Di pencariannya untuk mengisolasikan dan memelihara bau, dia bekerja sebagai pelajar pada seorang perfumer hebat, Baldini, dan membuktikan seorang murid berbakat, membuat Baldini memiliki perfumer yang lebih hebat dari dirinya di seantero Paris.

Tetapi Baldini tidak bisa mengajarnya bagaimana caranya untuk mengisolasikan essensial wangi dari kaca dan besi, karena memang hal itu tidak bisa dilakukan. Kemudia dia pergi mengembara untuk memenuhi obsesinya terhadap bau - bauan.

Grenouille bepergian ke Montpelier di mana seorang ilmuwan amatir, Bangsawan de La Taillade-Espinasse, mempergunakan Grenouille untuk menguji tesisnya mengenai "apa yang dinamakan fluidium letale". Bangsawan tersebut menggabungkan pengobatan pembebasan dari zat berbahaya dan revitalization. Grenouille pada gilirannya menyusup ke dalam laboratorium terkenal perfumier. Di sana dia merekayasa beberapa aromatic termasuk "kotoran kucing, keju dan cuka. Pindah ke Grasse, Grenouille terkesan kembali kepada aroma tubuh seorang gadis, Laure. Dia memutuskan bahwa dia tidak cukup dewasa dan memutuskan untuk membunuhnya dua tahun lagi. Sementara itu dia memulai karir pembunuhan serial perawan cantik dan mengumpulkan aromatic tubuh mayat gadis - gadis tersebut untuk minyak wangi.

Seketika desa tersebut menjadi gempar karena pembunuhan berantai yang terjadi berturut - turut. Bapak Eventually Laure mengempulkan pola pembunuhan dan tersadar bahwa Laure akan menjadi korban berikutnya. Dia melarikan diri dengan Laure tetapi Grenouille mengejar mereka dan membunuh Laure, mengambil aroma tubuhnya.

Dia akhirnya ditahan dan dijatuhi hukuman mati, tetapi pada hari pelaksanaannya minyak wangi yang merupakan kumpulan aroma tubuh 24 gadis tersebut. Aroma minyak wangi tersebut menggemparkan seluruh lapangan eksekusi hukuman mati. Seketika itu juga orang - orang menjadi begitu mabuk dan melayang - layang akibat mencium "keindahan" minyak wangi tersebut.Dia kemudian dibebaskan.

Di Paris, Grenouille mendekati sekelompok orang kehidupan rendah (mencuri, pembunuh, pelacur, dll). Dia secara sengaja menyiram sendiri dengan parfum dia dibuat tersebut. Ternyata refleksi dari perfume adalah berbeda - beda dengan kebutuhan jenis - jenis manusia. Untuk mereka yang memiliki kehidupan rendah, bau minyak wangi Grenoulle tersebut menjadikan mereka sangat lapar, sehingga akhirnya mereka dengan nafsu mengoyak-ngoyaknya dan melahap tubuh grenoulle. Mereka merasa agak jijik begitu sadar sudah memakan seorang manusia, tetapi rasa mereka diliputi dengan kebahagiaan. Mereka "luar biasa bangga." Untuk pertama kalinya mereka sudah melakukan sesuatu dari Cinta dan benci dari puluhan korban Grenouille.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar